hit
                counter
Badan Geologi - Pusat Air Tanah dan Geologi Lingkungan

Berita Asia Pasific Geopark Networks (APGN) 2019 : Samalas Mempersatukan Kita

Asia Pasific Geopark Networks (APGN) 2019 :  Samalas Mempersatukan Kita

 

 

 

 

Mataram, (3/9) Pembukaan simposium ke-6 Asia Pasific Geopark Networks (APGN) tahun 2019 ini dengan tema Samalas Mempersatukan Kita, dihadiri perwakilan Geopark di Asia Pasific serta para geologis pegiat geopark. Badan Geologi diwakili Kepala Pusat Survei Geologi, Eko Budi Lelono,  Peneliti Utama Ir. Hanang Samodra, M.Si., serta Penyelidik Bumi Utama, Ir. Oki Oktariadi, M.Si.

Simposium ke-6 Asia Pasific Geopark Networks (APGN) tahun 2019 ini dengan tema Samalas Mempersatukan Kita, dibuka di Mataram, Lombok, 3 September 2019. Pelaksanaan di Indonesia, karena keputusan yang sudah ditetapkan dalam penutupan 5th APGN Symposium di Zhijindong Cave UGG, China, 22 September 2017 lalu.

 

Sebelumnya, simposium APGN pertama dilaksanakan pada tahun 2007 di Geopark Langkawi, Malaysia, kedua di Dongpan Geopark, Vietnam, ketiga di Pulau Jeju, Korea Selatan, keempat di Jepang, kelima di China, dan keenam di Lombok NTB, Indonesia.

 

Dalam keterangannya, Gubernur Nusa Tenggara Barat, H. Zulkieflimansyah mengatakan, bahwa simposium internasional yang diselenggarakan di Lombok, NTB, mulai 30 Agustus sampai 6 September 2019 ini akan memicu peningkatkan kunjungan wisatawan ke Lombok.

 

Lima ratus delegasi dari 27 negara, seperti: Yunani, Prancis, Italia, Australia, Kanada, India, Rusia, China, Malaysia, Vietnam, Thailand, Korea, Iran, Jepang, akan mengikuti fieldtrip ke tempat-tempat yang bukan hanya indah, tapi memiliki kegaraman bumi, hayati, dan budaya yang kaya. Mereka akan melihat dan merasakan secara langsung, dan pengalaman langsungnya itu akan diunggah di jejaring media sosial, atau Koran nasional masing-masing Negara, sehingga Lombok akan semakin dikenal dengan gratis.

 

Gubernur Nusa Tenggara Barat, H. Zulkieflimansyah optimis, bahwa pelaksanaan Asia Pacific Geopark Networks (APGN) tahun 2019 mempunyai arti yang sangat besar bagi masyarakat NTB, dan akan menjadi pendorong untuk terus mengembangkan potensi daerah pascagempa bumi tahun 2018.


Doktor Zul mengatakan, "Ini akan menjadi promosi yang efektif untuk mengenalkan NTB ke dunia internasional." Lebih lanjut Gubernur menambahkan, “ke depan, semoga akan lebih banyak lagi event internasional yang diselenggarakan di Lombok dan di Sumbawa.”


"Mereka bukan hanya datang untuk melihat keindahan, keelokan, dan eksotisme Lombok, tapi juga mereka dapat membuka tabir, seperti Lombok dan Sumbawa yang pernah mempunyai andil besar dalam merubah arah peradaban dunia melalui letusan gunungapinya."

 

Presiden Global Geopark Network, Guy Martini berharap kegiatan APGN ini menjadi forum untuk berbagi pengalaman para peserta, dan untuk saling belajar, bagaimana mengelola potensi alam demi kelangsungan hidup masyarakat."


Prof. H. Arief Rachman, ketua Eksekutif Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, menegaskan, bahwa simposium APGN ini diharakan melahirkan kesepahaman bersama dalam hal pengelolaan geopark.

 

Badan Geologi sebagai salah satu lembaga yang membidani tumbuhnya Geopark di Indonesia ikut hadir yang diwakili oleh Kepala Pusat Survei Geologi Dr. Eko Budi Lelono. Juga dihadiri oleh para geologi senior yang banyak berkecimpung dalam geopark yaitu Ir. Hanang Samudera, M.Si dan Ir. Oki Oktariadi, M.Si.

 

Menurut Oki kegiatan APGN di Lombok itu berjalan sukses dan sebagai rasa syukur beliau melakukan tracking ke salah satu puncak Gunung Rinjani yaitu Puncak Kondo (3200 mdpl) melalui jalur Aikberik yang termasuk wilayah Kabupaten Lombok. Harapan beliau lainnya, semoga geopark di Indonesia berjalan sebagaimana mestinya sesuai pedoman UNESCO Global Geopark (UGG).

 

Sampai tahun 2019, Indonesia memiliki 15 geopark nasional, dan memiliki empat geopark yang masuk ke dalam jaringan UNESCO Global Geopark Network (UGGN), yaitu: Geopark Batur, Bali, Geopark Rinjani, Lombok, NTB, Geopark Gunungsewu, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Geopark Ciletuh Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.


Dalam pertemuan APGN di Lombok, diusulkan dan dibahas untuk masuk kedalam jaringan UNESCO Global Geopark Network (UGGN), yaitu dua geopark nasional Belitung dan Toba, yang akan diputuskan pada pertemuan UNESCO Global Geopark Network (UGGN) di Paris, Prancis, April 2020.*